Madrasah Aliyah Keagamaan Al-Itqon

Hadir Kajian Sains dan Kitab Klasik

MAK AL-ITQON

Madrasah Aliyah Keagamaan Al-itqon merupakan Sekolah Formal yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Itqon Patebon Kendal dengan mengembangkan kurikulum pesantren yang berbasis kitab kuning.
Dengan Formula Pembelajaran: 70% Pendidikan Agama dan 30% Pendidikan Umum.

  • Kebonharjo, Patebon, Kendal.
  • 0813-1111-9337
  • spmalitqon@gmail.com
  • mak.alitqon.sch.id
Me

Program Unggulan

Dengan Metode Pembelajaran Berbasis Pesantren siswa dapat memperoleh banyak pengetahuan sekaligus; Ilmu Sains, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Aktif serta Pengajian Kitab-Kitab Kuning.

Pendidikan Agama 70%
Pendidikan Formal 30%
Aktif Berbahasa Arab 80%
Aktif Berbahasa Inggris 80%

Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran dengan menggunakan metode kreatifitas siswa.

Pengembangan Prestasi

Bagi siswa yang memiliki talenta akan dikembangkang dengan bimbingan khusus.

Administrasi By System

Segala hal yang terkait administrasi sekolah dengan menggunakan aplikasi system administrasi.

Guru Ngaji

Memiliki banyak Guru ngaji yang sudah berpengalaman berpuluh tahun.

Lulusan

Lulusan MAK Al-Itqon dapat melanjutkan studinya keperguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Kurikulum Berbasis Pesantren

Perpaduan antara Pendidikan Formal dengan Pengkajian Kitab Kuning.

0
Santri
0
Dewan Asatidz
0
facebook like
0
Facebook Followers
Tampilkan postingan dengan label Buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Buku. Tampilkan semua postingan
  • Kami Sudah Ratusan Tahun Hanya Mendengar Saja Tentang Habaib

    Ketika di salah satu wilayah tidak jauh dari Sorong, ada beberapa nelayan yang terbawa angin dari wilayah Makassar dan terdampar di wilayah tersebut, maka mereka meminta izin kepada kepala suku untuk membangun mushalla , kepala sukunya juga muslim , tetapi suku itu mempunyai perbedaan,

    kalau suku-suku yang lain tidak memakan babi cuma suku itu yang memakan babi, padahal daerah itu adalah wilayah muslimin ratusan tahun yang lalu, tetapi karena tidak ada lagi guru atau pengajar, mereka hanya tau kalau babi itu tidak boleh dimakan hanyalah sebagai adat istiadat nenek moyang mereka,

    sedangkan wilayah yang lainnya makan babi tetapi di wilayah itu tidak memakan babi karena nenek moyangnya muslimin.

    Maka kepala suku itu memberi sebidang tanah untuk membangun mushalla, maka kepala suku yang lain marah dan ditangkaplah kepala suku ini, ditelanjangi dan dicambuk dengan ekor ikan pari yang terkenal berduri dan beracun, agar ia mencabut izinnya dan tidak memberi izin atas pembangunan mushalla untuk muslimin.

    Tapi ia berkata : “ saya tetap memberi izin, saya sudah masuk Islam “, maka ia kembali dalam keadaan luka parah dan berkata : “ saya mempunyai pusaka dari nenek moyang saya untuk dijaga oleh kepala suku,

    pusaka apakah ini tolong dilihat” setelah dibuka kotaknya ternyata isinya adalah Alqur’an Al Karim kitabullah,

    “ ini Al Quran kitab suci orang Islam “, kepala suku berkata : “ jadi maksudnya nenek moyang kami dulu Islam ?“
  • Dulu Muhammadiyah dan NU itu sama

    GURU DAN AMALIAH KH. AHMAD DAHLAN (MUHAMMADIYYAH) DAN KH. HASYIM ASY’ARI (NU) ADALAH SAMA TIADA PERBEDAAN

    Tulisan kali ini hendak mempertegas tulisan kami yang telah lalu berjudul “Sejarah Awal Muhammadiyah yang Terlupakan”, dimana banyak dari kita belum tahu atau sengaja melupakan sejarah awal Muhammadiyyah.

    Secara ringkas kami katakan bahwa, KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyyah pada 18 November 1912/8 Dzull Hijjah 1330) dengan KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU pada 31 Januari 1926/16 Rajab 1344) adalah satu sumber guru dengan amaliah ubudiyah yang sama. Bahkan keduanya pun sama-sama satu nasab dari Maulana ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri).

    Berikut kami kutip kembali ringkasan “Kitab Fiqih Muhammadiyyah”, penerbit Muhammadiyyah Bagian Taman Poestaka Jogjakarta, jilid III, diterbitkan tahun 1343 H/1925 M, dimana hal ini membuktikan bahwa amaliah kedua ulama besar di atas tidak berbeda:

    1. Niat shalat memakai bacaan lafadz: “Ushalli Fardha...” (halaman 25).
    2. Setelah takbir membaca: “Allahu Akbar Kabiran Walhamdulillahi Katsira...” (halaman 25).
    3. Membaca surat al-Fatihah memakai bacaan: “Bismillahirrahmanirrahim” (halaman 26).
    4. Setiap shalat Shubuh membaca doa Qunut (halaman 27).
    5. Membaca shalawat dengan memakai kata: “Sayyidina”, baik di luar maupun dalam shalat (halaman 29).
    6. Setelah shalat disunnahkan membaca wiridan: “Istighfar, Allahumma Antassalam, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x” (halaman 40-42).
    7. Shalat Tarawih 20 rakaat, tiap 2 rakaat 1 salam (halaman 49-50).
    8. Tentang shalat & khutbah Jum’at juga sama dengan amaliah NU (halaman 57-60).

    KH. Ahmad Dahlan sebelum menunaikan ibadah haji ke tanah suci bernama Muhammad Darwis. Seusai menunaikan ibadah haji, nama beliau diganti dengan Ahmad Dahlan oleh salah satu gurunya, as-Sayyid Abubakar Syatha ad-Dimyathi, ulama besar yang bermadzhab Syafi’i.
  • Karomah Habib Mundzir Almusawa: Barokah Foto Ulama

    TAUBATNYA JIN WANITA BERKAT FOTO-FOTO ULAMA

    Kisah ini diceritakan oleh salah satu jamaah Majelis Rasulullah Saw. (MR). Bahwa ada salah seorang jamaah yang saudara wanitanya kemasukan jin pada hari Senin malam. Jin itu bersikuat tidak mau pergi.

    Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengusir jin itu dari diri si wanita. Namun tak ada satu pun yang berhasil mengeluarkan jin itu dari diri saudara wanitanya. Salah seorang jamaah Majelis Rasulullah lainnya menawarkan agar saudara wanita itu dibawa ke rumahnya besok pagi untuk dilakukan upaya pengusiran jin dengan melakukan pembacaan ratib, maulid dan dzikir bersama teman-teman Majelis Rasulullah Saw. lainnya.

    Keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 pagi, setelah jamaah MR dan saudari wanitanya tiba di rumah salah seorang sahabat, wanita itu tidak mau masuk ke dalam karena ternyata di ruangan itu terdapat foto-foto ‘arif billah diantaranya, al-Habib Ali bin Husein Alattas (Habib Ali Bungur ) sertaal-Habib Umar bin Hafidz.
    Setelah dipaksa untuk masuk dan menuju lantai atas, tiba-tiba wanita itu berteriak kepanasan ketika melihat foto al-Habib Ali bin Husein Alattas. Wanita itu memalingkan wajahnya dari foto sang Habib.

  • Miliki Segera Buku: SYAMILA Panduan Lengkap Pintar Berbahasa Arab



    PROFIL BUKU


    Buku yang sederhana ini disusun berdasarkan analisis kebutuhan (need aassesment) para pembelajar dan pengajar bahasa Arab saat ini. Di mana para pembelajar dan pengajar bahasa Arab membutuhkan referensi komprehensif yang bisa memenuhi kebutuhan & kepentingan mereka untuk menguasai skill berhasa Arab terutama dalam berkomunikasi di berbagai situasi dan kondisi. Buku ini diharapkan dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan itu, terutama dalam aspek keterampilan berbicara (mahârah al-kalâm) di berbagai situasi dan kondisi.
    Menurut hemat penulis, Selama ini sudah banyak referensi-referensi bahasa Arab yang beredar, akan tetapi kebanyakan hanya menyajikan satu aspek saja, sehingga para pengajar dan pembelajar bahasa Arab perlu mengumpulkan banyak referensi untuk memenuhi berbagai aspek yang mereka butuhkan untuk menguasai skill bahasa Arab. Berbeda dengan buku ini, di dalamnya menyajikan banyak aspek yang dibutuhkan oleh para pengajar dan pembelajar bahasa Arab. Terdapat empat aspek yang disajikan dalam buku ini sebagaimana berikut:
    1.      Kosakata
    Kosa kata merupakan aspek mendasar dan utama untuk mengembangkan keterampilan berbahasa Arab. Kosakata dalam buku ini mencakup kata benda (asmâ’) dan kata kerja (af’âl) yang disajikan secara tematis (maudlu’iy).
    2.      Pola-pola percakapan dan contoh praktiknya
    Percakapan dalam buku ini disajikan secara tematis (maudlu’iy) berdasarkan pola-polanya yang dilengkapi dengan contoh praktik, tidak berdasarkan tempat (makaniy), sehingga bisa diaplikasikan dalam berbagai situasi dan kondisi.
    3.      MC, Sambutan, dan Pidato bahasa Arab
    Bagian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berbicara dalam forum-forum resmi dan mampu untuk menjadi petugas dalam berbagai acara berbahasa Arab.
    4.      Bahasa Arab amiyah TKI & Haji
    Sebagaimna pada umumnya bahasa, bahasa Arab juga mempunyai ragam bahasa baku dan non baku. Bahasa baku dalam bahasa Arab disebut bahasa fusha, sedangkan bahasa non baku disebut bahasa amiyah. Dengan ini maka diharapkan para pembelajar mempunyai keterampilan bahasa non baku guna menunjang kebutuhan social, terutama ketika berkesempatan mengunjungi Negara-Negara Arab.
  • Info Buku: Kyai Miftah Tegal

    Judul Buku: Kyai Miftah Tegal
    Penulis: Abdul Fatah, M.Pd.I
    Penerbit: Pustaka Pesantren
    Cetakan: I, 2012
    Tebal: 232 halaman
     
    Kiai Miftah. Seorang Ulama kharismatik dari desa Kajen, kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Kepribadiannya patut dicontoh oleh kalangan masyarakat umum, baik generasi sekarang maupun mendatang. Di tengah masyarakat modern dan krisis moral dewasa ini, sosok ulama berkepribadian luhur serta uswah (teladan) yang baik, sangatlah di butuhkan agar setiap generasi dapat meniru thoriqotul hayyah (jalan hidup) dalam menapaki permasalahan hidup yang sangat kompleks.

    Di ulas secara runut, silsilah Kiai Miftah dari jalur ayah akan sampai pada Sultan Agung Raja Mataram Islam yang berkuasa pada tahun 1613-1645 M. Namun ia sering juga dikait-kaitkan sebagai keluarga Keraton Surakarta. Sehingga pada tanggal 20 Agustus 2006, Keraton Surakarta secara resmi mengangkat Kiai Miftah sebagai keluarga dengan ditandai pengukuhan gelar (putra Kiai Miftah). Bila diulas lagi, Kiai Miftah juga keturunan ketujuh dari Sultan Agung Hanyokrokusumo atau keturunan Brawijaya V, Raja Majapahit. (halaman 36-39).
  • Biografi KH. Achmad Abdul Hamid

    KH. Achmad Abdul Hamid
      
    Nama lengkapnya adalah KH. Achmad Abdul Hamid bin KH. Abdul Hamid Al Qendali. Lahir di kota Kendal (25 km sebelah barat Semarang tahun 1915 M). Ahmad kecil mau tak mau berada di tengah-tengah keluarga yang sangat agamis. Ayahnya, KH. Abdul Hamid adalah kiai besar di jawa tengah waktu itu, yang namanya kesohor di mana-mana terutama di kalangan pesantren. Ini karena kiai Abdul Hamid juga berhasil menyusun berbagai kitab berbahasa Arab, suatu bakat yang di kemudian hari akan di wariskan kepada putranya, Ahmad.

    Di sekitar tahun kelahiran Ahmad, bangsa Indonesia sedang gandrung-gandrungnya membentuk kelompok atau organisasi, baik yang bersifat keagamaan, sosial, ekonomi maupun politik. pada tahun 1912 misalnya, lahir organisasi Muhammadiyah. Kemudian pada tahun 1918, lahir Nahdlotul Tujjar, yang konon merupakan cikal bakal organisasi NU. Berturut-turut di tahun 1920-an, bermunculan organisasi atau pergerakan, berubahnya SDI (Sarekat Dagang Islam) menjadi SI (Sarekat Islam), lahirnya NU dan peristiwa sumpah pemuda yang terkenal itu.

    Latar belakang sejarah itu, kemudian membentuk pribadi Ahmad sebagai seorang aktifis organisasi seejak usia remaja. Apalagi orang tuanya selalu mendorong dia untuk menempa diri dan berkiprah di organisasi. Tak aneh kalau munculnya GP Ansor di daerahnya misalnya, tidak terlepas dari jasa Ahmad muda waktu itu.

    Sebagai putra seorang kiai yang sangat membenci penjajah Belanda, Ahmad masuk di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum Kendal. Setelah itu, berbagai pondok pesantren ia geluti. Pertama di pondok pesantren Rembang pimpinan KH. Kholil bin KH. Harun selama dua tahun, kemudian di pondok pesantren Tebu Ireng Jombang, yang pada waktu itu masih di pimpin langsung oleh Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, di pesantren Jamsaren Solo periode KH. Idris dan di pesantren Buntet Cirebon di bawah asuhan KH. Abbas. Bahkan ia sempat belajar di tanah suci Makkah selama dua tahun, yakni ketika naik haji yang kedua kalinya. Di Makkah, pada malam hari mengaji dan siang hari mengajar di Madrasah Indonesia yang di pimpin KH. Abdul Jalil Al Muqaddasi.

  • DAFTAR SEKARANG

    Pendaftaran Madrasah Aliyah Keagamaan Al-Itqon Patebon, Kendal Tahun Pelajaran 2023/2024 Daftar Sekarang, Kuota Terbatas.

    ALAMAT

    Kebonharjo RT 3 RW 2 Patebon Kendal Jawa Tengah

    EMAIL

    spmalitqon@gmail.com
    mak.alitqon@gmail.com

    TELEPON

    0813-1111-9337

    WHATSAPP

    0813-1111-9337