Ta'ziyah
Pengertian
Ta'ziyah
Menganjurkan
untuk bersabar kepada orang yang kena musibah, membahagiakan dengan janji-janji
pahala, dan mengingatkan atas kesusahan
Hukum
Ta'ziyah
Sunnah
kecuali bagi wanita muda tanpa dengan muhrimnya
Dianjurkan
berta'ziyah sebagaimana Nabi Khidhir AS. berta'ziyah kepada Keluarga Rasulillah
SAW, Nabi Khidhir berkata "Bahwa Allah SWT Penghibur setiap musibah, Mengembailkan
setiap kerusakan, Menemukan setiap yang hilang, maka Kepada Allah lah kalian
beriman dan kepada-Nya lah kalian berharap. Sesungguhnya Orang yang kena
musibah merupakan bagian dari pahala".
ان في الله سبحانه وتعالي عزاء
من كل مصيبة وخلفا من كل هالك ودركا من كل فائت فبالله فثقوا واياه فارجوا فان المصاب
من حرم الثواب "
Disunnahkan
bagi Orang yang ta'ziyah mendo'akan:
Kepada
Ahli Mayyit Muslim
أعظم الله
أجرك وأحسن عزاءك وغفر لميتك
Waktu
Ta'ziyah:
Mulai
saat meninggalnya mayyit sampai dimakamkannya dan sampai 3 hari setelah
dimakamkannya
Hukum Memberikan Hidangan/Jamuan untuk Orang ta'ziyah
Dimakruhkan
bagi Shohibul Musibah/Ahli Mayyit memberikan hidangan untuk orang yang
ta'ziyyah
akan
tetapi sebaliknya: Dianjurkan (Disunnahkan) kepada Orang yang ta'ziyah,
kerabat, tetangga untuk menyiapkan makanan dan memenuhi kebutuhan shohibul musibah.
Hukum
Shohibul Musibbah Mengundang orang-orang(tetangga/masyarakat) untuk berkumpul
- Makruh bila tidak dikhawatirkan adanya
kesalahpahaman tetangga (misal: dengan tidak diadakan majlis,
tetangga/masyarakat tidak memusuhinya)
- Wajib bila dihawatirkan akan kesalahpahaman
tetangga
Hukum Menangisi Mayyit
Menangisi
mayiit baik sebelum atau sesudah meninggal, hukumnya Boleh
Larangan:
Haram
meratapi Mayyit atau pun mencela-cela mayyit
Ziarah Kubur
Hukum
Sunnah bagi laki-laki
Bagi
perempuan:
1) Makruh
2) yang shohih Tidak makruh bila tidak
menimbulkan fitnah
لما روى أبو هريرة رضى الله
عنه قال " زار رسول الله صلى الله عليه وسلم قبر أمه فبكى وابكى من حوله ثم قال
اني استأذنت ربى عزوجل ان استغفر لها فلم يأذن لي واستأذنته في ان ازور قبرها فاذن
لي فزوروا القبور فانها تذكركم الموت "
Hukum mencium Maesan/Patoan atau bagia-bagian dari Makam
- Tidak makruh bila dengan niat Tabaruk
- Makruh bila tidak ada niat Tabaruk
Sumber
Pengambilan: << Download Keseluruhan Naskah Dalil >>
-
Al Majmu' Juz: 5 Hal: 304
-
Raudlotut Tholibin wa 'Umdatul Muftinin Bab: Far' Juz: 1 Hal: 193-195
-
Syarah Al Wajiz Juz: 5 Hal: 246
-
Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj. Fashl: Fid Dafni wa Ma Yatbi'uhu Juz: 11
Hal: 279
-
Nihayatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj. Bab Al Julus 'alal Qobri Juz: 8 Hal: 285
-
Hawasyi Asyarwani. Juz 3 Hal: 176
-
Hasyiyatul Jamal. Bab Fashl fi Dafnil Mayyiti wa Ma yata'alaqu bihi, Juz: 7 Hal
208
-
I'anatut Tholibin. Juz: 2 Hal: 175
-
Asnayil Matholib. Fashl Shon'ut Tho'am li Ahli Mayyit, Juz: 4 Hal: 371
-
Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj. Fashl Fid Dafni wa Ma Yatbi'uhu, Juz: 11
Hal: 440
Oleh: Imam Turmudhi
Keterangan:
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan disini