Karomah Syeikh Abu Bakar bin Salim
Kota Syibam "Negeri Suami Setia"
Pada suatu ketika syeikh Abu Bakar bin Salim berniat belajar kepada Syeikh Ma'ruf yang tinggal di Syibam. Beliau terpaksa berhenti di pinggir kota kota Syibam, karena Syeikh Ma'ruf Ba Jammal belum berkenan menemuinya. Setiap kali dikatakan kepada Syeikh ma'ruf, "Anak Salim bin Abdullah meminta izin untuk menemui." Jawabnya selalu, "Katakan kepadanya bahwa aku belum berkenan menerimanya."
Meskipun ayah Syeikh Abu Bakar bin salim adalah seorang yang dihormati karena kesholehannya, Syeikh Abu Bakar bin Salim tetap bersabar di bawah teriknya matahari dan dinginnya angin malam. Beliau menguatkan hati dan mengendalikan nafsunya demi memperoleh asror.
Baru setelah lewat 40 hari beliau menerima kabar bahwa Syeikh Ma'ruf bersedia menemuinya. Syikh Ma'ruf hanya memerlukan beberapa saat saja untuk menurunkan ilmu kepada beliau. Sewaktu keluar dari kediaman Syeikh Ma'ruf, Syeikh Abu Bakar bin Salim melihat sekolompok kaum wanita yang mengelu-elukan kedatangan beliau, "selamat wahai Ibnu Salim, selamat wahai Ibnu Salim."
Kota Syibam "Negeri Suami Setia"
Pada suatu ketika syeikh Abu Bakar bin Salim berniat belajar kepada Syeikh Ma'ruf yang tinggal di Syibam. Beliau terpaksa berhenti di pinggir kota kota Syibam, karena Syeikh Ma'ruf Ba Jammal belum berkenan menemuinya. Setiap kali dikatakan kepada Syeikh ma'ruf, "Anak Salim bin Abdullah meminta izin untuk menemui." Jawabnya selalu, "Katakan kepadanya bahwa aku belum berkenan menerimanya."
Meskipun ayah Syeikh Abu Bakar bin salim adalah seorang yang dihormati karena kesholehannya, Syeikh Abu Bakar bin Salim tetap bersabar di bawah teriknya matahari dan dinginnya angin malam. Beliau menguatkan hati dan mengendalikan nafsunya demi memperoleh asror.
Baru setelah lewat 40 hari beliau menerima kabar bahwa Syeikh Ma'ruf bersedia menemuinya. Syikh Ma'ruf hanya memerlukan beberapa saat saja untuk menurunkan ilmu kepada beliau. Sewaktu keluar dari kediaman Syeikh Ma'ruf, Syeikh Abu Bakar bin Salim melihat sekolompok kaum wanita yang mengelu-elukan kedatangan beliau, "selamat wahai Ibnu Salim, selamat wahai Ibnu Salim."
Mereka berbuat demikian dengan harapan mendapatkan sesuatu dari beliau. Beliau pun segera menyadari hal ini dan kemudian mendoakan agar mereka mendapatkan suami yang setia.
Menurut Habib Ali hingga saat ini kaum wanita Syibam memiliki suami yang setia. Ketika Habib Ali ditanya, "Apakah Syeikh Ma'ruf juga termasuk salah satu dari guru-guru Syeikh Abu Bakar bin Salim?" Beliau menjawab, "Ya, akan tetapi Syeikh Abu Bakar bin Salim kemudian mengungguliSyeikhnya, dan para ahli bait, jika ber-tawajjuh untuk menuntut asror, akan berhasil dengan waktu lebih singkat.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan disini