Saya
(Habib Mundzir) pernah berkata kepada murid-murid Habib Taufiq Assegaff di
Pasuruan: “Jangan diantara kalian merasa bahwa di dalam maulid itu ruhnya Nabi Muhammad Saw. tidak hadir.
Kalau orang merasa ruh Nabi tidak hadir di dalam maulid, berarti dia tertutup
dari cinta kepada Nabi.”
Lalu
malamnya, hamba (Habib Mundzir) bertemu dengan Rasulullah Saw. dan berkata
seraya menegur hamba (Habib Mundzir) seperti ini:
“Jangan
engkau katakan kepada tamu-tamuku itu ucapan-ucapan yang menyakiti perasaan
mereka. Katakan ucapan yang lembut. Jangan engkau katakan sambil marah-marah di
depan orang-orang yang hadir maulid, karena itu tamu-tamuku. Katakanlah pada
mereka bahwa Muhammad mencintai mereka, katakan Muhammad rindu pada mereka,
katakan Muhammad menyayangi mereka. Itu ucapan yang patut kau ucapkan di Maulid
Nabi Muhammad.”
Sejak
saat itu saya (Habib Munzir) selalu mengarah kepada jalan kelembutan di dalam
menyampaikan tausiyah. Tidak berani lagi untuk menyampaikan kalimat-kalimat
yang tajam kepada hadirin-hadirat, karena ditegur oleh Rasulullah Saw., beliau
tidak menyukai itu.
Rasul
ingin orang-orang yang hadir di majelis maulid atau sholawat atau majelis
ta’lim dikabarkan bahwa Muhammad mencintai mereka.
(Kutipan tausiyah al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa 06 Mei 2013 di masjid al-Munawwar Pancoran, Jaksel.)
Sumber: https://www.facebook.com/muzhoffar.busyro
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan disini