TANDA-TANDA WALI ALLAH
1. Jika melihat mereka, akan mengingatkan kita kepada Allah swt.
Dari Amru Ibnul Jammuh, katanya:
"Ia
pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Allah berfirman:
"Sesungguhnya hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku
sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Akupun mengingai mereka."
Dari Said ra, ia berkata:
"Ketika
Rasulullah saw ditanya: "Siapa wali-wali Allah?" Maka beliau bersabda:
"Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan
kita kepada Allah."
2. Jika mereka tiada, tidak pernah orang mencarinya.
Dari Abdullah Ibnu Umar Ibnu Khattab, katanya:
10 Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya dan Abu Nu'aim dalam Hilya jilid I hal. 6
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Auliya' dan Abu Nu'aim di dalam Al Hilya Jilid I hal 6).
"Pada
suatu kali Umar mendatangi tempat Mu'adz ibnu Jabal ra, kebetulan ia
sedang menangis, maka Umar berkata: "Apa yang menyebabkan engkau
menangis, wahai Mu'adz?" Kata Mu'adz: "Aku pernah mendengar Rasulullah
saw bersabda: "Orang-orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang
bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka
tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak
dikenal. Mereka adalah para imam petunjuk dan para pelita ilmu."
3. Mereka bertakwa kepada Allah.
Allah swt berfirman:
"Ingatlah,
sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuwatiran terhadap
mereka dan tidak pula mereka bersedih hati Mereka itu adalah orang-orang
yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.. Dan bagi mereka diberi berita
gembira di dalam kehidupan dunia dan akhirat"13
Abul Hasan As
Sadzili pernah berkata: "Tanda-tanda kewalian seseorang adalah redha
dengan qadha, sabar dengan cubaan, bertawakkal dan kembali kepada Allah
ketika ditimpa bencana."
4. Mereka saling menyayangi dengan sesamanya.
Dari Umar Ibnul Khattab ra berkata:
Hadis riwayat Nasa'i, Al Bazzar dan Abu Nu'aim di dalam Al Hilyah jilid I hal. 6
Surah Yunus: 62 - 64
Hadisriwayat.Al Mafakhiril ‘Aliyah hal 104
"Rasulullah
saw bersabda: "Sesungguhnya sebahagian hamba Allah ada orang-orang yang
tidak tergolong dalam golongan para nabi dan para syahid, tetapi kedua
golongan ini ingin mendapatkan kedudukan seperti kedudukan mereka di
sisi Allah." Tanya seorang: "Wahai Rasulullah, siapakah mereka dan apa
amal-amal mereka?" Sabda beliau: "Mereka adalah orang-orang yang saling
kasih sayang dengan sesamanya, meskipun tidak ada hubungan darah maupun
harta di antara mereka. Demi Allah, wajah mereka memancarkan cahaya,
mereka berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, mereka tidak akan takut
dan susah." Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah yang
artinya: "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati."
5. Mereka selalu sabar, wara' dan berbudi pekerti yang baik.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa"Rasulullah saw bersabda:
Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam kitab Al Hilya jilid I, hal 5
"Ada
tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan menjadi wali
Allah, iaitu: pandai mengendalikan perasaannya di saat marah, wara' dan
berbudi luhur kepada orang lain."
Rasulullah saw bersabda: "Wahai Abu
Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut
ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api
neraka ketika manusia takut. Mereka menempuh perjalanan yang berat
sampai mereka menempati tingkatan para nabi. Mereka suka berlapar,
berpakaian sederhana dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan
semua itu demi untuk mendapatkan redha Allah. Mereka tinggalkan rezeki
yang halal kerana akan amanahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya
dengan badan mereka, tetapi mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah
mereka menjadikan para malaikat dan para nabi sangat kagum. Sungguh amat
beruntung mereka, alangkah senangnya jika aku dapat bertemu dengan
mereka." Kemudian Rasulullah saw menangis kerana rindu kepada mereka.
Dan beliau bersabda: "Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi, kemudian
Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya. Wahai Abu
Hurairah, hendaknya engkau menempuh jalan mereka, sebab siapapun yang
menyimpang dari penjalanan mereka, maka ia akan mendapati siksa yang
berat."
6. Mereka selalu terhindar ketika ada bencana.
Dari Ibnu Umar ra, katanya:
"Rasulullah
saw bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang diberi
makan dengan rahmatNya dan diberi hidup dalam afiyahNya, jika Allah
mematikan mereka, maka mereka akan dimasukkan ke dalam syurgaNya. Segala
bencana yang tiba akan lenyap secepatnya di hadapan mereka, seperti
lewatnya malam hari di hadapan mereka, dan mereka tidak terkena
sedikitpun oleh bencana yang datang."
Rujukan:-
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya'
Hadis riwayat Abu Hu'aim dalam kitab Al Hilya
Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam kitab Al Hilya jilid I hal 6
8. Hati mereka selalu terkait kepada Allah.
Imam
Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Kumail An Nakha'i: "Bumi ini tidak
akan kosong dari hamba-hamba Allah yang menegakkan agama Allah dengan
penuh keberanian dan keikhlasan, sehingga agama Allah tidak akan punah
dari peredarannya.. Akan tetapi, berapakah jumlah mereka dan dimanakah
mereka berada? Kiranya hanya Allah yang mengetahui tentang mereka. Demi
Allah, jumlah mereka tidak banyak, tetapi nilai mereka di sisi Allah
sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga agamaNya dan syariatNya,
sampai dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka. Mereka
menyebarkan ilmu dan ruh keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka
senang dengan kesederhanaan. Meskipun tubuh mereka berada di dunia,
tetapi rohaninya membumbung ke alam malakut. Mereka adalah
khalifah-khalifah Allah di muka bumi dan para da'i kepada agamaNya yang
lurus. Sungguh, betapa rindunya aku kepada mereka."
9. Mereka senang bermunajat di akhir malam.
Imam
Ghazali menyebutkan: "Allah pernah memberi ilham kepada para siddiq:
"Sesungguhnya ada hamba-hambaKu yang mencintaiKu dan selalu merindukan
Aku dan Akupun demikian. Mereka suka mengingatiKu dan memandangKu dan
Akupun demikian. Jika engkau menempuh jalan mereka, maka Aku
mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling dari jalan mereka, maka
Aku murka kepadamu. " Tanya seorang siddiq: "Ya Allah, apa tanda-tanda
mereka?" Firman Allah: "Di siang hari mereka selalu menaungi diri
mereka, seperti seorang pengembala yang menaungi kambingnya dengan penuh
kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya matahari, seperti burung
merindukan sarangnya. Jika malam hari telah tiba tempat tidur telah
diisi oleh orang-orang yang tidur dan setiap kekasih telah bercinta
dengan kekasihnya, maka mereka berdiri tegak dalam solatnya. Mereka
merendahkan dahi-dahi mereka ketika bersujud, mereka bermunajat,
menjerit, menangis, mengadu dan memohon kepadaKu. Mereka berdiri, duduk,
ruku', sujud untukKu. Mereka rindu dengan kasih sayangKu. Mereka Aku
beri tiga kurniaan: Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di dalam hati
mereka, sehingga mereka dapat menyampaikan ajaranKu kepada manusia.
Kedua, andaikata langit dan bumi dan seluruh isinya ditimbang dengan
mereka, maka mereka lebih unggul dari keduanya. Ketiga, Aku hadapkan
wajahKu kepada mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang akan Aku
berikan kepada mereka?"
Rujukan:-
Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal.. 80
Ihya' Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I hal 358
10. Mereka suka menangis dan mengingat Allah.
‘Iyadz
ibnu Ghanam menuturkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw
bersabda: "Malaikat memberitahu kepadaku: "Sebaik-baik umatku berada di
tingkatan-tingkatan tinggi. Mereka suka tertawa secara terang, jika
mendapat nikmat dan rahmat dari Allah, tetapi mereka suka menangis
secara rahsia, kerana mereka takut mendapat siksa dari Allah. Mereka
suka mengingat Tuhannya di waktu pagi dan petang di rumah-rumah
Tuhannya. Mereka suka berdoa dengan penuh harapan dan ketakutan. Mereka
suka memohon dengan tangan mereka ke atas dan ke bawah. Hati mereka
selalu merindukan Allah. Mereka suka memberi perhatian kepada manusia,
meskipun mereka tidak dipedulikan orang. Mereka berjalan di muka bumi
dengan rendah hati, tidak congkak, tidak bersikap bodoh dan selalu
berjalan dengan tenang. Mereka suka berpakaian sederhana. Mereka suka
mengikuti nasihat dan petunjuk Al Qur'an. Mereka suka membaca Al Qur'an
dan suka berkorban. Allah suka memandangi mereka dengan kasih sayangNya.
Mereka suka membahagikan nikmat Allah kepada sesama mereka dan suka
memikirkan negeri-negeri yang lain. Jasad mereka di bumi, tapi pandangan
mereka ke atas. Kaki mereka di tanah, tetapi hati mereka di langit.
Jiwa mereka di bumi, tetapi hati mereka di Arsy. Roh mereka di dunia,
tetapi akal mereka di akhirat. Mereka hanya memikirkan kesenangan
akhirat. Dunia dinilai sebagai kubur bagi mereka. Kubur mereka di dunia,
tetapi kedudukan mereka di sisi Allah sangat tinggi. Kemudian beliau
menyebutkan firman Allah yang artinya: "Kedudukan yang setinggi itu
adalah untuk orang-orang yang takut kepada hadiratKu dan yang takut
kepada ancamanKu."
11. Jika mereka berkeinginan, maka Allah memenuhinya.
Dari
Anas ibnu Malik ra berkata: "Rasul saw bersabda: "Berapa banyak manusia
lemah dan dekil yang selalu dihina orang, tetapi jika ia berkeinginan,
maka Allah memenuhinya, dan Al Barra' ibnu Malik, salah seorang di
antara mereka."
Ketika Barra' memerangi kaum musyrikin, para
sahabat: berkata: "Wahai Barra', sesungguhnya Rasulullah saw pernah
bersabda: "Andaikata Barra' berdoa, pasti akan terkabul. Oleh kerana
itu, berdoalah untuk kami." Maka Barra' berdoa, sehingga kami diberi
kemenangan.
Di medan peperangan Sus, Barra' berdo'a: "Ya Allah,
aku mohon, berilah kemenangan kaum Muslimin dan temukanlah aku dengan
NabiMu." Maka kaum Muslimin diberi kemenangan dan Barra' gugur sebagai
syahid.
Rujukan:-
Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam Hilya jilid I, hal 16
12. Keyakinan mereka dapat menggoncangkan gunung.
Abdullah ibnu Mas'ud pernah menuturkan:
"Pada
suatu waktu ia pernah membaca firman Allah: "Afahasibtum annamaa
khalaqnakum ‘abathan", pada telinga seorang yang pengsan. Maka dengan
izin Allah, orang itu segera sedar, sehingga Rasuulllah saw bertanya
kepadanya: "Apa yang engkau baca di telinga orang itu?" Kata Abdullah:
"Aku tadi membaca firman Allah: "Afahasibtum annamaa khalaqnakum
‘abathan" sampai akhir surah." Maka Rasul saw bersabda: "Andaikata
seseorang yakin kemujarabannya dan ia membacakannya kepada suatu gunung,
pasti gunung itu akan hancur."
- Hadis riwayat Abu Nu'aim dalam Al Hilya jilid I hal 7
Sumber Oleh:
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan disini