Ulama Bondowoso kelahiran Hadromaut merupakan sosok ulama karismatik yang menjadi panutan masyarakat serta
rujukan ilmu dari para ulama. Putra dari seorang ulama besar lahir di desa
Quwairoh Hadro maut sekitar tahun 1280 H atau 1859 M. Ayah beliau bernama Habib
Ahmad bin Muhammad al muhdhar seorang ulama besar di hadromaut. sejak kecil
habib Muhammad bin Ahmad Al Muhdhor menuntut ilmu dari ayahnya, kecerdasan dan
penguasaan materi yang di berikan Ayahnya membuat Ayahnya merasa bangga
terhadap putranya. Menginjak Remaja Habib Muhammad Muhdhor belajar kepada
seorang Ulama dan Waliyulloh bernama Habib Ahmad bin Hasan Al Athos. Gurunya
walaupun buta namun mampu melihat dengan pandangan Batiniyyah yang telah
dikaruniakan Allah subhanahu wa ta'ala.
Sewaktu
Gurunya Habib Ahmad bin Hasan Al athos pergi ke suatu daerah untuk berdakwah,
beliau mengajak Muridnya Habib Muhammad Al muhdhor untuk menemaninya. Mereka
menunggang kuda bersebelahan, dalam perjalanan Habib Muhammad minta izin
gurunya untuk membacakan Kitab Al Muhadzdzab karya Imam Abu Ishak. Dan
sepanjang Perjalanan Habib Muhammad Al Muhdhor membaca Kitab Muhadzdzab
sedangkan gurunya menyimak bacaan Muridnya sampai khatam. Selesai menghatamkan
Kitab Muhadzadzab gurunyapun mendo’akan habib Muhammad al muhdhor.
Tahun
1886 M Habib Ahmad Al muhdhor ayah Habib Muhmmad al muhdhor meninggal dunia,
Orang yang selama ini menjadi sugesti dan tempat mengadu telah dipanggil Allah subhanahu wa ta'ala. Setelah itu pula habib Muhammad al muhdhor mulai melakukan ritual
Dakwahnya ke berbagai daerah. Gaya bahasa dan tutur kata yang lembut mampu
meluluhkan hati setiap orang. Setiap kali daerah yang dikunjungi nya selalu
ramai orang berbondong-bondong mengelilinginya untuk belajar kepadanya.
Setelah
sekian lama melakukan ritual dakwahnya kebebagai daerah hingga akhirnya Beliau
menetap di Bondowoso Jawa timur. Keharuman namanya serta kedalaman ilmu yang
dimiliki mampu membuat simpatik masyarakat serta para ulama dari berbagai
daerah Ditanah air. Salah seorang ulama Surabaya Habib Muhammad bin Idrus Al
Habsyi sangat mengagumi habib Muhammad Al Muhdor hingga Menikahkan dengan salah
seorang putrinya. Mertua dan Menantu yang memang seorang ulama bahu membahu
untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar kepada masyarakat, pendirian Madrasah
Al Khaeiriyyah Surabaya dan darul Aitam Jakarta adalah juga merupakan usaha
dari Habib Muhammad Muhdhor untuk mengajak para Donatur menyisihkan hartanya
membangun tempat tersebut.
Majlisnya
tak pernah sepi dari para Muhibbin yang menghadirinya, kepedulian Habib
Muhammad al muhdhor terhadap ilmu sangat besar maka tak heran bila beliau
mendapat tempat tersendiri di hati para ulama . tak jarang beliau menghabiskan
waktunya untuk menelaah kitab -kitab dan mengajarkannya kepada umat. Perhatian
beliau terhadap umatpun sangat besar, tak segan segan Habib Muhammad membantu
kesulitan umat baik berupa materi mapun imateril. Begitupun terhadap tamu yang
berkunjung ke rumahnya, beliau akan sambut tamu tersebut di depan pintu dengan
senyumnya yang bersahaja, maka tak jarang para tamu yang berkunjung kerumahnya
untuk datang kembali karena keramah tamahan yang dimilki Habib Muhammad Al
muhdhor.
Tanggal 4 may 1926 Habib Muhammad al muhdhor Wafat
setelah beberapa hari di rawat di Rumah sakit di surabaya, beliau meninggalkan
5 orang putra dan 3 anak perempuan. Masyarakat dan para ulama baik dari Ahli
bait maupun ahwal merasa sangat kehilangan sosok ulama yang sangat perduli
dengan umat. Beliau dimakamkan disamping makam mertuanya Habib muhammad Al Habsy.
sumber: http://pondokhabib.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan disini