Ora sah pencak-pencak-an
Oleh: Masruchan
Pernah suatu ketika
saya tidak berangkat pengajian, karena dimasjid ada kegiatan untuk pemuda, yaitu pencak
silat.
Bapak dan ibu saya berangkat pengajian. Sepulang pengajian, bapak
bilang, kalau dipengajian mbah Mangli pesan, “ora sah
pencak-pencak-an,karate-karatenan, sing penting sholat, Gusti Allah mesti
lindungi. Nek gusti Allah wis lindungi, ora bakal enek sing iso gawe ciloko”
(tidak usah pencak atao karate, yang penting sholat, Allah pasti melindungi,
kalau Allah sudah melindungi, tidak mungkin ada yang bisa buat celaka) kurang
lebihnya demikian.
Mbah Mangli, mengetahui tamu-tamunya. berasal dari
mana dan dari kalangan apa. kalau pengajian tidak pernah menggunakan pengeras
suara.
Tiap pengajian jamaahnya penuh dan berjejal-jejal. Bahkan untuk shalat
berjamaah, rukuk dan sujud harus berada diatas punggung orang lain.
Karena
banyaknya yang ingin menimba ilmu. Meski di daerah terpencil, namun yang datang
tidak cuman yang dijawa, juga luar jawa, Sumatera dan Kalimantan. Bahkan pernah
yang datang dari Brunei dan Malaysia. Itu setahu saya.
Ada banyak hal yang
tidak saya tau. Namun yang pasti, ada kedamaian tiap selesai mengikuti
pengajian Mbah Mangli.