• Kisah Abah Dimyathi Rois Kaliwungu mengaji kepada Mbah Fadlol Senori Tuban

    MBAH FADLOL SENORI : "BERANI MENGAJI HARUS BERANI BERJANJI".

    KH An'iem Falahuddin Mahrus, kyai muda nan tampan yang sekarang menjadi anggota DPR RI fraksi PKB dari kota Kediri ini pernah bertutur :

    "Abah Dim" (panggilan akrab beliau dan teman-teman beliau pada KH Dimyathi Rois kaliungu) suatu hari pernah menceritakan kenangan beliau tatkala mondok untuk mengaji kitab Ihya' ulumiddun pada Mbah Fadlol Senori Tuban yang sudah begitu dikenal akan kealimanya.

    Abah Dim berangkat menuju Senori bersama dengan teman beliau, sesampainya di Senori, beliau berdua sowan kepada Mbah Fadlol untuk mengutarakan maksudnya.

    Teman beliau yang matur lebih dahulu:
    "Saya ingin mengaji kitab kitab yai".
    Kitab apa?? tanya Mbah Fadlol.
    "Kitab ihya' yai" jawab teman Abah Dim.
    "Sanggup mengamalkanya ?!" tanya Mbah Fadlol serius.


    Tentu saja teman Abah Dim sangat terkejut dan diam tidak bisa menjawab mendapati pertanyaan yang tidak pernah dia duga dan tidak pernah diajukan oleh seorang kyai ketika dimintai untuk membacakan kitab selama ini.

    Karena tidak ada jawaban, maka Mbah Fadlol tidak mau membacakan kitab ihya kepadanya.

    Abah Dim yang duduk dibelakang temanya itu jadi berfikir: " Kalo aku nanti matur, dan ditanya kesanggupan seperti itu dan aku tidak memberikan kesanggupan, tentu Mbah Fadlol tidak akan mau membacakan kitab kepadaku juga, padahal jauh-jauh datang kesini ya semata-mata untuk mengaji.

    Karena itu ketika teman beliau beringsut mundur, Abah Dim segera maju dan mengutarakan maksud beliau, yaitu minta dibacakan kitab Ihya', dan Mbah Fadlolpun mengajukan pertanyaan yang sama persis dengan yang di tanyakan pada teman beliau:
    " Sanggup mengamalkanya?!", tanya Mbah Fadlol.
    "Insya'Allah sanggup Yai", jawab Abah Dim, yang memang sudah menduga akan ada pertanyaan seperti itu.

    Karena ada kesanggupan itulah, Mbah Fadlol akhirnya membacakan kitab ihya' pada Abah Dim.

    Melihat hal itu, esoknya teman Abah Dim yang kemarin sudah ditolak oleh Mbah Fadlol, sowan kembali. Agar tidak kentara , ia minta dibacakan kitab Shoheh bukhori, dan ketika ditanya: "Sanggup mengamalkan ?!" Ia pun menjawab: "Insya Allah sanggup Yai". Mbah Fadlolpun kemudian membacakan kitab itu padanya.

    Sepintas, sikap Mbah Fadlol seperti itu terkesan aneh dan kaku, meski sedikit lucu juga. Tetapi barangkali beliau ingin mengingatkan kepada kita semua, bahwa ilmu syariat bukanlah sekedar ilmu pengetahuan yang hanya cukup untuk diketahui dan difahami saja, tetapi lebih dari itu ilmu-ilmu syar'i harus di wujudkan dalam bentuk amaliah semampu mungkin, karena memang pengamalan itulah yang menjadi tujuan utama dari ilmu-ilmu syar'i.

    Karenanya bagi seorang yang ingin mempelajarinya, semenjak awal harus menanamkan niat yang kuat dalam hatinya untuk mengamalkannya, terlepas apakah nantinya dia betul-betul bisa mengamalkan ataukah tidak, setidaknya dia sudah mendapatkan pahalanya niat,

    نية المؤمن خير من عمله
    disamping "Sesuatu akan menjadi baik biasanya selalu diawali dg niat yang benar dan baik pula", Dan hanya orang-orang yang punya kesungguhan mengamalkanlah yang pada ahirnya bisa mengamalkan ilmunya.

    Al Habib Zen bin Smith dalam kitab "المنهج السوي" mengatakan :
    " واعلم انه لابد لطالب العلم من حسن النية في تعلم العلم، اذ النية هي الاصل في جميع الافعال لقوله صلى الله عليه وسلم انما الاعمال بالنيات ، فينبغي ان يقصد به وجه الله والعمل به واحياء الشريعة الخ

    (Ketahuilah, wajib bagi penuntut ilmu berniat baik dalam menuntut ilmu, karena niat itu menjadi dasar setiap amal perbuatan, sebagaimana sabda Nabi saw : "Sesungguhnya sahnya amal-amal perbuatan tergantung pada niatnya", maka Seyogyanya penuntut ilmu, berniat karna Allah semata, mengamalkanya, menghidupkan syariat  dst).

    Mengaji kitab-kitab ulama panutan kita dengan niat mengamalkannya !!.
    itulah mungkin cara sederhana juga bijaksana dalam memaknai, mensyukuri dan mengisi Hari Santri.

    Selamat Hari Santri dan Selamat menjadi SANTRI. WAllahu A'lam.

    Sementara Munshorun Mulya menuturkan:
    "Beliau Mbah Fadlol kalau saya sowan selalu tanya khabar si mbah saya yang dulu teman Beliau di Pondok Sedan Rembang,
    Piye kabare kang Syaerozi, setelah saya jawab, Beliau tidak ngendikan lagi, cuma terlontar kata alfaatihah,....."


  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Silahkan tinggalkan pesan disini

    DAFTAR SEKARANG

    Pendaftaran Madrasah Aliyah Keagamaan Al-Itqon Patebon, Kendal Tahun Pelajaran 2023/2024 Daftar Sekarang, Kuota Terbatas.

    ALAMAT

    Kebonharjo RT 3 RW 2 Patebon Kendal Jawa Tengah

    EMAIL

    spmalitqon@gmail.com
    mak.alitqon@gmail.com

    TELEPON

    0813-1111-9337

    WHATSAPP

    0813-1111-9337