"Hadirnya Rasulullah SAW saat Pemakaman alm Abuya as-Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki"
Membaca kisah kisah karomah para kekasih Allah SWT itu memang sungguh mengasyikkan, dan sangat banyak faidahnya. diantara faedahnya adalah turunnya Rahmat, dan menambah kecintaan kita kepada Allah dan para kekasih-kekasihnya, agar tergugah hati kita untuk senantiasa meneladaninya sehingga kita selalu ingat mati dan makin giat beribadah kepada Allah Swt.
Diantara karomah Alm Abuya as Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, ketika beliau akan dikebumikan di ma'la makkah al mukarramah (beliau wafat pada hari jum'at 15 Ramadhan 1425.H / 29 Oktober 2004.M) Ada beberapa orang dari keluarga beliau yang ikut turun ke liang kubur dalam proses pemakaman.
Diantaranya adalah,as Sayyid Ahmad, as Sayyid Muhammad Alaydrus, Syech Ahmad Musa, dan juga Habib Ali al-Jufri (Hadromaut) Dll .
lanjut cerita, ketika Habib Ali al-jufri ini hendak membuka kain kafan Abuya, maka ia jatuh pingsan sampai tak sadarkan diri, ia sambil berteriak, dan tak lama kemudian ia siuman dari pingsannya.
Setelah proses pemakan selesai dan para jemaah yang melayat pun mulai meninggalkan tempat, maka ada salah seorang jemaah bertanya kepada Habib Ali Ali al-Jufri itu terkait dengan kejadian tadi (pingsannya sampai tak sadarkan diri).
Maka Habib Ali al-Jufri menjawab. "Ketika saya hendak membuka kafan Abuya dari sisi wajah, tiba-tiba saya melihat Rasulullah SAW di depan saya, lalu beliau SAW bersabda kepada saya. "Ali,, Tinggalkan ini, biar saya yang mengurusnya" . Maka saya terharu dengan kejadian itu dan akhirnya saya pingsan sampai tak sadarkan diri ".
"Subhanallah"
dan diantara Karomah Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki.
ABUYA MENENDANG MURIDNYA YANG BERKIRIM FATIHAH KEPADANYA DENGAN LAFADZ " ILA RUUHI"
Kisah ini diceritakan oleh murid beliau yang sekarang bermukim dijakarta .
pada suatu waktu dari wafatnya Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, sang murid tersebut selalu berkirim hadiah Fatihah untuk Guru tercinta yakni Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki serta doa-doa yang lain, karena dengan sang gurulah dia memperoleh didikan serta ilmu yang bermanfaat dunia akhirat.
pada suatu malam yang sunyi disaat kholwat dan munajatnya serta sambil berkirim bacaan Fatihah kepada Abuya dengan lafadz sebagai berikut ( ILA RUUHI ABUYA SAYYID MUHAMMAD ALAWI dan setalahnya melakukan sholat malam ketika hendak berdiri untuk melakukan sholat tiba-tiba sang murid tersebut ditendang oleh seseorang dari belakang dengan kerasnya, sehingga dia terjungkal ketanah, dengan merasa heran dia menoleh kebelakang, eh ternyata yang menendangnya adalah Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki.ia kaget dan sangat heran kenapa Abuya menendangnya?.
lalu Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki berkata kepadanya : " wahai Sholeh( nama murid tersebut ), kamu sudah tidak mempunyai rasa malu lagi hingga menggolongkan saya dengan orang-orang yang sudah mati? tidak, saya tidak mati ".
dan tak lama kemudian beliau menghilang dari pandangannya.
setelah kejadian tersebut sang murid tersebut tidak lagi kirim fatihah dengan lafadz " ILA RUUHI ". namun langsung berkirim fatihah ILA Abuya.....
Subhaanalloh ...
Begitu mulianya derajatmu wahai Abuya hingga disaat engkau wafat, engkau bukan termasuk orang-orang yang meninggal , namun sebagai orang-orang yang senantiasa hidup disisi Allah.
______________
Diceritakan oleh murid bahwa beliau ( Abuya Sayyid Muhammad ) ketika ke "Hammam/kamar kecil " beliau selalu menggigit lidahnya demi menjaga agar tidak keceplosan mengucapkan bacaan Alquran/Hadits.
karena ucapan beliau selalu berdasarkan Alquran dan Hadit Rosululloh Shollalloohu alaihi wa 'aalihii wasallam.
alfatihah yg khusus untuk beliau Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki, semoga Allah meratakan rohmatNya kepadanya, meninggikan derajatnya,menempatkan beliau bersama baginda Rosulullah shollallohu alaihi wa aalihi wasallam, dan bersama para syuhada', sholihin, dan semoga kita mendapat keberkahannya, rahasia-rahasianya, serta cahaya-cahaya ilmunya, didalam agama, dunia dan akhirat, bisirril faatihah
Sumber. al-injaz fi karoomati Fakhril Hijaz.
Karya: Habib Musthofa aljufri
posting ulang dari: Ahmad Ridwan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan disini